Sugar Glider Dominan dan Sugar Glider Resesif

Last Updated on 30 January 2024 by srigati

Sugar Glider Dominan dan Sugar Glider Resesif sangat sering kita dengar. 2 hal tersebut memang menjadi bahan perbincangan yang menarik oleh para pecinta Sugar Glider.

Genetik pada Sugar Glider dibagi menjadi 2 bagian besar. Gen Resesif dan Gen Dominan. Banyak yang masih bingung cara membedakan antara 2 genetik tersebut.

Gen Dominan

Gen Dominan adalah gen yang diturunkan oleh indukan yang bisa muncul hanya dengan salah satu indukan memiliki gen tersebut (Gen Tunggal). Ciri ciri gen dominan harus muncul pada fenotipe (Fisik) Sugar Glider, jika tidak muncul maka gen tersebut sudah hilang.

Contoh Gen Dominan:

  • Classic Grey
  • White Face
  • Semua Varian Mozaik
SG Dominan
Rumus Persilangan Sugar Glider Gen Dominan

Tabel diatas menjelaskan bahwa, pada gen dominan tidak memerlukan kedua induknya memiliki gen yang sama. Ketika hasil keluar dari tabel diatas, maka ada kesalahan pada pelabelan indukan.

Khusus untuk kasus Mozaik, Jika Grey X Moza dan Moza X Moza bisa menghasilkan WF jika pada indukan Mozaik memiliki ciri WF.

Hal yang perlu diketahui tentang gen dominan adalah istilah poss(possible). Istilah poss biasa digunakan oleh para seller untuk menunjukkan bahwa Sugar Glider tersebut adalah keturunan dari gen dominan yang lain. Salah satu yang sering disebut oleh seller adalah Grey poss Mozaik.

Dalam kasus Grey poss Mozaik, yang perlu diingat adalah bahwa poss(possible) seharusnya dilabelkan untuk memberi tahu bahwa Sugar Glider tersebut bisa saja sebenarnya Mozaik dan bukan Grey. Mozaik yang dimaksudkan adalah Mozaik yang memiliki ciri ciri fisik (fenotip) yang tipis/tidak terlihat mata, dan seakan akan berwarna grey.

Selain itu, istilah Grey het Mozaik itu tidak ada. Karena het hanya ditujukan untuk gen Resesif, bukan gen dominan.

Gen Resesif

Gen Resesif adalah gen yang diturunkan oleh indukan yang bisa muncul hanya jika kedua indukan memiliki gen resesif yang sama. Gen ini tidak akan muncul jika berpasangan dengan gen dominan(tanpa het yang benar). Jika ciri ciri fisik tidak muncul, maka gen tersebut tidak akan hilang.

Contoh Gen Resesif:

Dari semua varian warna gen resesif diatas, tidak akan muncul ciri fisiknya jika keduanya tidak memiliki gen resesif yang sama. Contohnya adalah jika ingin mencetak Albino maka kedua indukan harus membawa gen Albino, jika tidak maka ciri fenotip (fisik) tidak akan muncul.

Sugar Glider Resesif
Rumus Persilangan Sugar Glider Platinum dengan Leucistic

Akan tetapi ada pengecualian untuk Leucistic dan Platinum. Keduanya memiliki hubungan yang unik. Ketika anda memasangkan Platinum dengan Leucistic maka hasilnya akan keluar Platinum het Leucistic. Jika anda memasangkan Platinum het Leucistic dengan Leucistic, maka hasilnya adalah Platinum het Leucistic atau Leucistic. Dan tidak ada penamaan Leucistic het Platinum.

Diatas adalah uraian dari Sugar Glider Dominan dan Sugar Glider Resesif. Selanjutnya kami akan membahas tentang Combo Morph.

Comments

comments

srigati

FP Arganata adalah seorang breeder Sugar Glider sejak 2012. Selain itu, juga aktif dalam riset dan diskusi tentang sugar glider. Bahkan, beberapa kali menjadi juri kontes dan pembicara dalam seminar sugar glider.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *