Sugar glider varian Ruby Platinum dan Ruby Leucistic kini menjadi salah satu trend yang berkembang di kalangan penghobi. Kedua varian ini memang cukup sulit untuk mendapatkannya. Selain membutuhkan proses yang lama, juga membutuhkan sedikit keberuntungan untuk segera mendapatkannya.
Memiliki bulu berwarna putih dan mata berwarna merah adalah ciri dari varian Ruby Platinum dan Ruby Leucistic. Memang keduanya sangat mirip, akan tetapi sebagai SG Lovers pasti akan mengerti cara untuk bisa mengidentifikasinya. Salah satu yang harus dilakukan adalah test breed.
Test Breed Sugar Glider Ruby Platinum dan Ruby Leucistic
Dalam test breed pada sugar glider, kita harus memahami pakem yang sudah ada. Kita harus mengerti pakem agar kita mau berusaha dan tidak ada istilah jackpot atau semacamnya. Karena belajar genetika merupakan hal yang penting agar hasil breed kita semakin baik.
Mudahnya, pasangkan sugar glider ruby kalian dengan leucistic. Jika memang itu Ruby Leucistic, maka anak yang akan dihasilkan adalah leucistic. Karena seperti yang kita ketahui bersama, teori antara platinum dengan leucistic juga berlaku di ruby leucistic dan ruby platinum.
Hasil Test Breed Ruby Platinum / Ruby Leucistic dengan Leucistic
Kami sendiri sudah melakukan test breed. Kami melakukan test breed untuk membuktikan apakah Ruby Leu atau Ruby Plat dengan memasangkan Sugar Glider tersebut dengan Leucistic. Setelah beberapa lama, keluarlah hasil test breed kami yaitu joey Platinum.
Karena kita tahu, bahwa Leucistic X Ruby Leucistic (jika menggunakan teori Platinum dan Leucistic) maka seharusnya joey yang dihasilkan adalah Leucistic.
Apa yang terjadi jika joey yang dihasilkan adalah Platinum?
Jawaban kami adalah, salah satu diantara mereka adalah Platinum. Sesuai dengan pengalaman breeder luar negeri, ciri dari Ruby Platinum adalah berbulu putih dan bermata merah. Hingga saat ini, kami menyimpulkan Sugar Glider tersebut adalah Ruby Platinum, dengan ciri warna bulu putih dan bermata merah.
Dari uraian diatas, dapat kita simpulkan bahwa selain memahami ciri secara fenotif, sebagai breeder kita juga harus memahami genotif berikut teorinya.
Comments
comments