Apa Itu Sugar Glider, Ciri-Ciri, dan Bolehkah Dipelihara?

Apa itu sugar glider? Hewan seukuran tupai ini memiliki habitat asli di Australia, Papua, dan Papua Nugini. Sugar glider yang lincah dan mungil ini belakangan banyak jadi favorit untuk diadopsi. Apa saja ciri-ciri yang membuat sugar glider begitu istimewa?

Apa Nama Latin Sugar Glider

Sugar glider atau dalam bahasa Indonesia disebut wupih sirsik tergolong dalam kelas mamalia dengan infrakelas marsupialia. Hewan marsupial ditandai dengan betinanya yang memiliki marsupium (kantong perut). Sugar glider masih bersaudara dengan kanguru dan koala.

Nama latin sugar glider adalah Petaurus breviceps. Ia berasal dari famili Petauridae dengan genus Petaurus. Ciri khas famili Petauridae adalah tanda wajah dan garis punggung yang jelas, di samping gigi seri depan-bawah yang sangat besar.

Hewan yang tergolong dalam genus Petaurus lumrahnya noktural (aktif pada malam hari), kebanyakan mungil, dan yang utama memiliki patagium atau bagian tubuh bermembran yang ada di antara kaki atas dan kaki bawah, yang biasanya digunakan oleh hewan untuk meluncur.

Kenapa Disebut Sebagai Sugar Glider?

Sugar glider disebut dengan istilah demikian karena dua hal. Yang pertama, kata sugar melekat pada nama Inggrisnya karena kesukaan hewan ini terhadap makanan manis seperti getah dan nektar. Yang kedua, kata glider dipilih karena kemampuan binatang mungil ini untuk meluncur di udara.

Sugar glider sering disebut bisa terbang. Namun, kata yang tepat adalah meluncur (gliding),bukan terbang. Pasalnya, patagium yang dimiliki wupih sirsik ini memungkinan dirinya untuk meluncur dari pohon ke pohon, seolah-olah sedang memakai parasut.

Habibat Sugar Glider dan Ciri-Cirinya yang Unik

Kita yang penasaran dengan apa itu sugar glider juga perlu mengetahui habitat aslinya. Di alam liar, wilayah jelajah sugar glider bisa mencapai  0,5 hektar berkaitan dengan ketersediaan makanan.

Dengan tubuhnya yang mungil, sugar glider berhadapan dengan para predator seperti burung hantu, ular, hingga kucing liar.

International Union for Conversation of Nature and Natural Resources (IUCN) menempatkan status konservasi sugar glider sebagai least concern (LC) atau risiko rendah. Belakangan, sugar glider banyak dilirik untuk diadopsi. Hewan ini memang lucu dan lincah. Mereka juga bisa akrab dengan manusia. Namun, jika ingin serius memeliharanya di rumah,  kita mesti memberikan lingkungan yang layak untuk wupih sirsik.

Sugar glider aktif pada malam hari sehingga mungkin saja menciptakan suara berisik bagi yang tidak terbiasa. Di sisi lain, sugar glider membutuhkan kandang yang ideal, tidak terlalu sempit untuk menunjang aktivitasnya yang tinggi. Selain itu, sugar glider adalah binatang sosial. Mereka tidak dapat hidup sendirian, melainkan berkelompok 2 atau 3 ekor. Mengadopsi sugar glider juga membutuhkan kesabaran dan ketelatenan. Jika bonding sudah tercipta antara pemilik dan sugar glider, hewan ini akan sangat bersahabat.

Comments

comments

srigati: FP Arganata adalah seorang breeder Sugar Glider sejak 2012. Selain itu, juga aktif dalam riset dan diskusi tentang sugar glider. Bahkan, beberapa kali menjadi juri kontes dan pembicara dalam seminar sugar glider.